Modernis.co, Jakarta – Di era globalisasi, bahasa Inggris telah menjadi bahasa komunikasi utama di banyak perusahaan multinasional. Penguasaan bahasa Inggris menjadi keterampilan yang sangat penting bagi generasi-Z.
Penulisan ini bertujuan untuk menggali sejauh mana penguasaan bahasa Inggris mempengaruhi karir generasi-Z dan faktor-faktor apa yang memengaruhi penguasaan bahasa tersebut. Hasil penulisan ini menunjukkan bahwa penguasaan bahasa Inggris yang baik sangat berdampak pada karir generasi-Z.
Kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan baik memungkinkan mereka terlibat dalam lingkungan bisnis multinasional, menjalin hubungan internasional, dan memanfaatkan peluang karir di pasar kerja global yang terhubung secara erat.
Beberapa faktor mempengaruhi penguasaan bahasa Inggris generasi-Z, termasuk kurikulum sekolah yang efektif, cara pembelajaran yang tepat dan inovatif, keterbatasan waktu dan tempat belajar, lingkungan sekitar yang mendukung penggunaan bahasa Inggris, dan persepsi mengenai manfaat langsung dari pembelajaran bahasa tersebut.
Penulisan karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat memotivasi generasi-Z untuk meningkatkan keterampilan bahasa Inggris mereka dan menyadari manfaatnya dalam dunia kerja yang semakin terhubung secara global. Bahasa Inggris di Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan menarik.
Bahasa Inggris pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Belanda pada masa kolonial sebagai bahasa pengantar dalam administrasi pemerintahan, perdagangan, pendidikan, dan komunikasi internasional. Pada saat itu, hanya sedikit orang Indonesia yang mampu berbahasa Inggris karena pembelajarannya terbatas pada kalangan elit saja.
Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, bahasa Inggris masih tetap digunakan oleh beberapa institusi seperti universitas dan perusahaan asing untuk berkomunikasi dengan dunia luar. Namun demikian, pemakaian bahasa ini tidak seluas ketika zaman penjajahan.
Pada tahun 1970-an hingga 1990-an terjadi perkembangan signifikan dalam penggunaan bahasa Inggris di Indonesia sebagai akibat dari globalisasi serta kebutuhan akan sumber daya manusia yang mampu berbahasa Inggris untuk memenuhi tuntutan pasar global. Hal ini membuat banyak lembaga pendidikan mulai mengenalkan program-program belajar bahasa Inggris lebih awal sehingga anak-anak bisa lancar menggunakan bahasa Inggris. (Maduwu, 2016: 5).
Saat ini, bahasa Inggris telah menjadi salah satu bahasan penting bagi warga negara Indonesia karena dipandang sebagai ajang meningkatkan kemampuan profesional maupun akademik mereka. Oleh karena itu semakin banyak sekolah-sekolah swasta atau kursus memberi pelajaran tambahan tentang Bahasa Inggris kepada murid-muridnya.
Perkembangan Bahasa Inggris di Indonesia telah mengalami banyak perubahan seiring dengan berjalannya waktu. Pada awalnya, bahasa Inggris digunakan sebagai bahasa pengantar dalam administrasi pemerintahan dan perdagangan oleh penjajah Belanda. Namun, setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, pemakaian bahasa ini tidak seluas saat zaman kolonial.
Pada dekade 1970-an hingga 1990-an terjadi perkembangan yang signifikan dalam penggunaan bahasa Inggris di Indonesia, karena adanya globalisasi serta kebutuhan akan sumber daya manusia yang mampu berbahasa Inggris untuk memenuhi tuntutan pasar global.
Sejak itu, pelajaran bahasa Inggris menjadi lebih penting dan sering diajarkan dari usia dini hingga perguruan tinggi. Saat ini, kemahiran berbahasa Ingris sudah menjadi persyaratan utama bagi warga negara Indonesia untuk bisa bersaing baik di lingkungan kerja maupun akademik internasional.
Hal ini dikarenakan Bahasa Inggris telah menjadi bahasa internasional yang digunakan secara luas di berbagai bidang, seperti bisnis, teknologi, kedokteran, ilmu pengetahuan, dan komunikasi internasional. Dalam lingkungan kerja memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang baik dapat memberikan keuntungan kompetitif (Abimanto dkk, 2023: 245).
Banyak perusahaan multinasional, organisasi internasional, dan perusahaan yang beroperasi secara global membutuhkan karyawan yang mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris. Kemampuan berbahasa Inggris yang kuat juga dapat membuka peluang kerja di perusahaan-perusahaan asing atau dalam tim proyek internasional.
Di bidang akademik, banyak program studi, beasiswa, dan kesempatan hasil survei internasional mensyaratkan kemampuan berbahasa Inggris yang baik (Yani dkk, 2018: 3). Banyak perguruan tinggi di luar negeri juga meminta tes kemampuan berbahasa Inggris seperti TOEFL atau IELTS sebagai persyaratan masuk. Selain itu, bahasa Inggris juga merupakan sumber informasi global.
Banyak literatur, jurnal ilmiah, dan materi pembelajaran terbaik dalam berbagai disiplin ilmu ditulis dalam bahasa Inggris. Dengan memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang baik, warga negara Indonesia dapat mengakses pengetahuan dan sumber informasi tersebut dengan lebih mudah.
Oleh karena itu, penting bagi warga negara Indonesia untuk mengembangkan kemahiran berbahasa Inggris mereka agar dapat bersaing dengan baik di lingkungan kerja dan akademik internasional. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan individu perlu terus mendorong dan mendukung pengembangan kemampuan berbahasa Inggris dalam upaya meningkatkan daya saing global.
Penjabaran Mengenai Faktor Kurang Minatnya Remaja Belajar Bahasa Inggris
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kurang minatnya remaja belajar bahasa Inggris, di antaranya yaitu kurikulum sekolah, metode pembelajaran, keterbatasan waktu dan tempat belajar, lingkungan sekitar, dan tidak melihat langsung manfaat dari belajar bahasa Inggris.
Jika kurikulum sekolah tidak menekankan pentingnya pembelajaran bahasa Inggris atau memberikan metode pembelajaran yang membosankan bagi siswa, maka kemungkinan besar akan membuat siswa kehilangan minat untuk mempelajari bahasa tersebut.
Lalu metode pembelajaran yang monoton dan membosankan juga bisa menjadi penyebab siswa merasa bosan dalam belajar bahasa Inggris (Rahma dkk, 2022: 246). Belajar dengan menggunakan media dan teknologi modern seperti video, musik atau game interaktif dapat meningkatkan minat siswa dalam mempelajari bahasa asing. (Suhardiana, 2019).
Remaja seringkali memiliki kesibukan lain seperti tugas sekolah atau aktivitas ekstrakurikuler sehingga mereka tidak memiliki banyak waktu untuk menghabiskan waktu belajar bahasa Inggris setiap hari. Serta kurangnya lingkungan sosial yang mendukung penggunaan Bahasa Inggris sehari-hari juga dapat membuat remaja enggan untuk terlibat dalam proses pembelajaran.
Ini karena merasakan bahwa itu bukanlah hal penting di lingkungan mereka, dan banyak remaja mungkin berpikir bahwa pelajaran Bahasa Ingris hanya teori saja tanpa adanya aplikasi praktikal pada kehidupannya sehari-hari sehingga membuat mereka sulit termotivasi dalam proses pembelaran.
Cara Belajar Bahasa Inggris yang Efektif
Maru’ao (2020: 224) menyarankan beberapa cara efektif dalam belajar bahasa Inggris: .
Pertama, fokuslah pada komunikasi. Lebih penting untuk mengembangkan kemampuan komunikasi daripada khawatir tentang tata bahasa atau ejaan yang sempurna. Praktikkanlah penggunaan kosakata dan ungkapan sehari-hari.
- baca juga: Keuntungan Memahami Bahasa Asing
Kedua, dengarkanlah Bahasa Inggris secara aktif. Mendengarkan Bahasa Inggris dengan sengaja membantu dalam memahami intonasi dan aksen penutur asli.
Ketiga, berbicaralah dengan penutur asli. Melakukan interaksi langsung dengan penutur asli bahasa Inggris dapat membantu meningkatkan kemampuan berbicara dan meningkatkan rasa percaya diri saat menggunakan bahasa Inggris di depan umum.
Keempat, bacalah materi yang terstruktur. Membaca buku atau artikel dalam bahasa Inggris adalah cara efektif untuk meningkatkan pemahaman membaca dan memperluas kosakata.
Kelima, perhatikanlah konteks sosial dan budaya dalam penggunaan bahasa. Penting untuk mempelajari budaya dan norma-norma sosial yang terkait dengan penggunaan bahasa Inggris agar dapat menggunakan bahasa dengan tepat dalam situasi yang sesuai.
Keenam, jangan takut membuat kesalahan. Kesalahan adalah bagian alami dari proses pembelajaran. Jangan merendahkan diri sendiri jika membuat kesalahan, karena hal itu akan membantu dalam perkembangan bahasa.
Ketujuh, tetap konsisten dan disiplin dalam belajar. Konsistensi sangat penting dalam mempelajari bahasa Inggris agar kemampuan dapat berkembang secara berkelanjutan. Jangan lupa untuk memberikan waktu yang cukup untuk istirahat dan mengistirahatkan otak agar tidak cepat merasa jenuh.
Peran Bahasa Inggris dalam Menunjang Karir Generasi-Z
Bahasa Inggris memiliki peran penting dalam menunjang karir Generasi-Z. Di era globalisasi dan perkembangan teknologi yang semakin pesat, kemampuan berbahasa Inggris menjadi salah satu syarat mutlak bagi para remaja yang ingin meraih kesuksesan di dunia kerja.
Beberapa peran bahasa Inggris dalam menunjang karir Generasi-Z yaitu dapat meningkatkan daya saing para generasi muda saat melamar pekerjaan atau berkarya di bidang bisnis internasional. Selain itu Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional sehingga dengan menguasainya, Generasi-Z akan lebih mudah mendapatkan akses terhadap informasi global dan memperluas wawasan mereka.
Banyak perusahaan multinasional mempekerjakan karyawan dari berbagai negara sehingga kemampuan berbahasa Inggris sangat diperlukan untuk melakukan komunikasi efektif antar anggota tim yang berasal dari latar belakang budaya yang berbeda.
Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional sehingga dengan menguasainya, Generasi Z akan lebih mudah mendapatkan akses terhadap informasi global dan memperluas wawasan mereka. Mayoritas program studi lanjutan seperti S2 dan S3 menggunakan bahasa Ingggis sebagai medium pengajaran, jadi mahasiswa harus menguasai bahasa Inggis agar dapat mengikuti kuliah tersebut.
Serta memiliki kemampuan berbahasa Inggris juga membuka peluang lebar bagi gen-z untuk menjalin hubungan bisnis maupun personal dengan orang-orang asing karena banyak orang asing yang tidak menguasai bahasa Indonesia.
Dengan demikian, Generasi Z yang mampu berbahasa Inggris dengan baik akan memiliki keunggulan kompetitif dalam memperebutkan peluang karir dan bisnis di era global saat ini. Oleh karena itu penting bagi mereka untuk terus meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris agar dapat bersaing secara global.
Upaya Mengatasi Remaja yang Kesulitan dalam Belajar Bahasa Inggris
Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk membantu siswa yang kesulitan dalam belajar Bahasa Inggris menurut Yamin (2017):
- baca juga: Manuskrip, Pribumi yang Menjadi minoritas
Pertama, Menemukan gaya belajar yang sesuai Setiap orang memiliki cara belajar yang berbeda-beda, ada yang lebih memahami melalui visual atau dengan pendekatan audio-visual, oleh karena itu penting bagi guru ataupun tutor untuk menentukan metode pembelajaran dan teknik pengajaran terbaik agar siswa mudah memahami materi pelajaran.
Kedua, Membuat lingkungan belajar menyenangkan Belajar bahasa Inggris bisa menjadi lebih menyenangkan jika dilakukan di lingkungan yang nyaman dan menyenangkan seperti menggunakan media sosial, musik, atau film-film pendidikan.
Ketiga, Membuat suasana kelas interaktif dalam mengajarkan Bahasa Inggris kepada remaja, perlu membuat suasana kelas interaktif dimana siswa diberi kesempatan aktif bertanya maupun menjawab pertanyaan sehingga mereka merasa terlibat langsung dalam proses pembelajaran.
Keempat, menggunakan bahan ajar modern berbagai aplikasi mobile ataupun website online seperti Duolingo, Babbel dan lainnya banyak digunakan sebagai sarana alternatif untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris secara mandiri.
Kelima, Pemberian umpan balik positif memberikan penguatan positif pada setiap perkembangan baik dari siswa akan memberikan motivasi tambahan serta dorongan semangat bagi mereka untuk terus berusaha meningkatkan kemampuannya. Keenam, berlatih speaking secara rutin di depan cermin ataupun teman sepermainanmu. Dalam hal ini, kamu bisa melakukan simulasi percakapan dengan berbagai topik yang disukai.
Ketujuh, menjalin komunikasi dengan native speaker interaksi langsung dengan native speaker dapat membantu meningkatkan kemampuan speaking dan listening sehingga siswa menjadi lebih percaya diri ketika menggunakan Bahasa Inggris di depan umum.
Kesimpulan
Bahasa Inggris merupakan penunjang karir generasi-Z. Geneasi-Z, yang terdiri dari individu yang ahir antara tahun 1997 hingga 2012, memasuki dunia kerja yang semakin kompetitif dan global. Bahasa Inggris telah menjadi bahasa internasional yang dominan dalam berbagai bidang profesi dan menjadi keterampilan yang dianggap penting untuk sukses dalam karir.
Namun, ada faktor-faktor penyebab kurang minat remaja dalam belajar bahasa Inggris yang perlu dipahami. Beberapa faktor tersebut meliputi kurangnya motivasi, metode pengajaran yang tidak menarik, kurikulum yang terlalu teoritis, dan kesulitan menghadapi tantangan dalam mempelajari tata bahasa dan pengucapan yang berbeda dari bahasa ibu mereka.
Mengatasi masalah ini, diperlukan cara belajar bahasa Inggris yang efektif. Pembelajaran bahasa Inggris yang efektif harus melibatkan penggunaan teknologi dan media yang menarik, interaktif, dan relevan dengan minat generasi-Z. Pendekatan yang berfokus pada keterampilan berbicara dan mendengarkan juga perlu diterapkan, mengingat pentingnya komunikasi verbal dalam dunia kerja.
Terakhir, upaya untuk mengatasi kesulitan belajar bahasa Inggris bagi remaja juga harus dilakukan. Hal ini meliputi pengembangan program pendidikan yang memperhatikan kebutuhan dan minat generasi Z, pelatihan guru dalam penggunaan metode pengajaran yang inovatif, dan pemberian dukungan tambahan seperti bimbingan belajar atau kursus bahasa Inggris tambahan.
Dengan menghadapi tantangan ini dan mengambil langkah-langkah yang tepat, generasi Z dapat memperoleh keunggulan kompetitif dalam karir mereka melalui penguasaan bahasa Inggris. Penguasaan bahasa Inggris akan membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan kerja yang semakin global dan memperluas peluang mereka dalam dunia profesional.
Oleh: Kenny Lieandro, Mahasiswa Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Malang
Daftar Pustaka
Abimanto D., Aprillina, Oktavia A. (2023). Bahasa Inggris sebagai Lingua Franca dalam Dunia Transportasi. Sinar Dunia: Jurnal Riset Sosial Humaniora dan Ilmu Pendidikan, 2(1), 240-250.
Efianingrum A., Maryani M., Sukardi J. S, Hanum F, Dwiningrum S. I. A. (2022). Kesadaran Multikultural Generasi Z dan Implikasinya pada Pendidikan. Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, 22(1), 1-20 d.
Firamadhina F. I. R., & Krisnani H. (2020). Perilaku Generasi Z terhadap Penggunaan Media Sosial Tiktok: TikTok sebagai Media Edukasi dan Aktivisme. Share: Social Work Jurnal, 10(2), 199 – 208F.
Maduwu B. (2016). Pentingnya Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah. Jurnal Warta Edisi: 50, 1829-7463.
Maru’ao N. (2020). Penerapan Pembelajaran Inovatif dalam Meningkatkan Pembelajaran Bahasa Inggris. Universitas Dharmawangsa Journal, 14(2), 221-230.
Rahma R. O., Rahmawati V., Setyawan A. (2022). Pengaruh Kejenuhan Terhadap Konsentrasi Belajar dan Cara Mengatasinya pada Peserta Didik di SDN 1 Pandan. Jurnal PANCAR: pendidik anak cerdas dan pinter, 6(2), 242-250.
Rivai V. (2006). Manajemen Sumberdaya Manusia untuk Perusahaan, dari Teori ke Praktek, Edisi 1, Cetakan ke-3. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Singh, D. A., & Dangmei, J. (2016). Understanding The Generation Z: The Future Workforce. SAJMS: South Asian Journal of Multidisciplinary Studies, 1-5.
Suhardiana I. P. A. (2019). Peran Teknologi dalam Mendukung Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar. Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar Volume. 4, Nomor 1. 92-102.
Yamin M. (2017). Metode Pembelajaran Bahasa Inggris di Tingkat Dasar. Jurnal Pesona Dasar, 1(5).
Yani I.A., Ratnamulyani I.A., Kusumadinata A.A. (2018). Pengaruh Kompetensi Berbahasa Asing dan Pengorganisasian Dalam Menunjang Karir Dibidang Public Relations. Jurnal Komunikatio, 4(1).